Telkomsel Akan Gunakan Spektrum Bekas Flexi Untuk Jaringan 3G dan 4G
Telkomsel telah mendapat sumber daya tambahan seluas 7,5 MHz di 850 MHz dari pengalihan frekuensi milik Telkom Flexi. Akan tetapi, hingga saat ini mereka belum bisa memanfaatkannya.
Direktur Jaringan Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan, jika spektrum ini bisa mereka pakai, maka bakal dipakai untuk memperkuat Jaringan 3G dan 4G LTE karena kebutulan telah mendapat izin teknologi netral oleh pemerintah.
Telkomsel tidak akan memanfaatkan 800 MHz untuk 2G karena perusahaan fokus mengembangkan 3G dan 4G LTE di tahun 2016 ini.
“Spektrum 800 MHz ini bagus karena jangkauannya luas,” tutur Sukardi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/3).
Telkomsel belum bisa memanfaatkan 800 MHz disebabkan ruang frekuensi yang seharusnya mereka tempati saat ini masih digunakan Smartfren yang belum merampungkan migrasi dari 850 MHz ke 2.300 MHz.
Untuk mengatasi masalah itu, Telkomsel dan Smartfren sedang membicarakan waktu pelaksanaan migrasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pemerintah menargetkan waktu migrasi Smartfren segera rampung sebelum akhir 2016.
Telkom menghentikan layanan Flexi yang berbasis CDMA pada 2014 dan merayu pelanggannya beralih memakai Telkomsel Kartu As yang berbasis GSM. Pengalihan frekuensi Flexi kepada Telkomsel disetujui pemerintah di era Menkominfo Tifatul Sembiring.
Telkomsel sendiri telah mengantungi sertifikasi kelayakan operasi (SKLO) dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar layanan di 850 MHz. Pita frekuensi itu berada di rentang 880-887,5 MHz berpasangan dengan 925-932,5 MHz.
Direktur Jaringan Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan, jika spektrum ini bisa mereka pakai, maka bakal dipakai untuk memperkuat Jaringan 3G dan 4G LTE karena kebutulan telah mendapat izin teknologi netral oleh pemerintah.
Telkomsel tidak akan memanfaatkan 800 MHz untuk 2G karena perusahaan fokus mengembangkan 3G dan 4G LTE di tahun 2016 ini.
“Spektrum 800 MHz ini bagus karena jangkauannya luas,” tutur Sukardi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/3).
Telkomsel belum bisa memanfaatkan 800 MHz disebabkan ruang frekuensi yang seharusnya mereka tempati saat ini masih digunakan Smartfren yang belum merampungkan migrasi dari 850 MHz ke 2.300 MHz.
Untuk mengatasi masalah itu, Telkomsel dan Smartfren sedang membicarakan waktu pelaksanaan migrasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pemerintah menargetkan waktu migrasi Smartfren segera rampung sebelum akhir 2016.
Telkom menghentikan layanan Flexi yang berbasis CDMA pada 2014 dan merayu pelanggannya beralih memakai Telkomsel Kartu As yang berbasis GSM. Pengalihan frekuensi Flexi kepada Telkomsel disetujui pemerintah di era Menkominfo Tifatul Sembiring.
Telkomsel sendiri telah mengantungi sertifikasi kelayakan operasi (SKLO) dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar layanan di 850 MHz. Pita frekuensi itu berada di rentang 880-887,5 MHz berpasangan dengan 925-932,5 MHz.
No comments